Kami dipertemukan saat memasuki awal masa sekolah Putih Biru, bahkan sekelas dan satu organisasi. Saat itu kami hanya teman sekelas yang jarang ngobrol karena tempat duduk yang cukup jauh, aku disini dan kau disana, kita memandang papan tulis yang sama (nyanyi ceritanya). Namun ketika ujian, entah takdir (cielah) aku sering dapet tempat duduk di depannya dia berdasarkan pilihan dari sekolah. Setelah satu tahun berada dikelas yang sama, entah sejak kapan pula, perasaan salah satu dari kami tumbuh (cinta monyet kata anak jaman dulu hoho). Dihari terakhir ujian kenaikan kelas, dia memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya. Percakapannya kaya gimana, cukuplah kami berdua yang mengenangnya sehingga menjadi penyedap dalam perjalanan hubungan kami hahaha. Dahh intinya, aku singkat aja karena kalau ga dipercepat bisa berapa series ini (lebay). Tapiiiii kala itu momen tersebut dirasa kurang tepat untuk menerima perasaannya. Setelah kejadian manis tersebut, kami benar-benar gapernah ngobrol lagi bahkan salah satu dari kami selalu berusaha menghindar ketika harus bertemu, tapi pas juga momentnya karena dapet kelas yang beda jadi agak berkurang canggungnya ya haha.